Dan tahukah kalian kalau setiap mesin grinder mempunyai ukuran serta kecepatan putaran burr yang berbeda?
Nah, pada kesempatan kali ini, kami ingin sedikit bercerita mengenai sebuah eksperimen kecil menyangkut kecepatan putaran burr yang telah kami lakukan dalam mencari pulling atau ekstraksi kopi yang maksimal.
Buat kalian yang sudah pernah mengunjungi Battlefront kami, besar kemungkinan kalian akan memperhatikan sebuah mesin grinder dengan bentuk yang cukup menarik perhatian, Disamping dari bentuk fisiknya yang terbilang menarik, Lyn Weber ini mempunyai satu fitur yang juga tak kalah menarik, yaitu pengatur kecepatan putaran burr. Dengan menggunakan pengatur ini, kami mencari kombinasi setting-an antara kecepatan burr serta grind size yang tepat guna mendapatkan ekstraksi yang optimal.
Pada eksperimen ini, kami menggunakan empat pengaturan kecepatan putaran burr, yaitu 550, 750, 1000, dan 1500 rpm.
Untuk pengaturan kecepatan burr 550 rpm, kami menggunakan grind size yang agak kasar (angka 8.6 pada grinder tersebut) dan yield yang kami dapatkan adalah 40 gr dalam waktu 25 detik, dengan dose 20 gr. Sedangkan untuk mendapatkan tingkat ekstraksi yang serupa pada kecepatan burr 750 rpm, diperlukan setting grind size di angka 8.4 (sedikit lebih halus).
Pada kecepatan putaran burr yang lebih tinggi lagi, yaitu 1000 rpm, bila grind size yang sama digunakan, hasil ekstraksi nya akan terlalu deras dan cenderung under-extract. Maka grind size harus digeser sedikit lebih halus ke titik 8.2 untuk mendapatkan yield 40 gr dalam 26 detik, dengan dose masih 20 gr. Sesuai dengan pola yang mulai terlihat, untuk pengaturan kecepatan burr tertinggi pada grinder ini (1500 rpm), grind size perlu dihaluskan lagi ke angka 8.0 untuk mendapatkan tingkat ekstraksi yang sama.
Nah, berdasarkan dari keempat pengaturan kecepatan burr ini, dapat kami temukan bahwa untuk mendapatkan tingkat ekstraksi yang serupa, diperlukan grind size yang berbeda untuk kecepatan burr yang berbeda. Saat pengaturan rpm rendah yang dipakai, grind size yang lebih kasar dapat digunakan. Sebaliknya, saat rpm tinggi yang dipakai, grind size yang lebih halus dapat digunakan.
Lalu bagaimana kita bisa memanfaatkan pengaturan seperti ini?
Fitur ini bisa sangat berguna kalau kita ingin bermain di range grind size tertentu. Misalnya, untuk beans dengan roasting profile yang lebih gelap atau developed, dan kita ingin menggunakan settingan grind size yang agak kasar. Tanpa menggunakan pengaturan kecepatan burr, hasil ekstraksi mungkin bisa terlalu cepat dan under-extract bila grind size terlalu kasar. Tapi dengan pengaturan rpm yang lebih rendah, kita tetap bisa bermain di range grind size yang lebih kasar untuk mendapatkan ekstraksi yang tetap optimal.
Sebaliknya, untuk beans dengan roasting profile yang cenderung lebih muda, ada saat di mana kita ingin menggunakan grind size yang ebih halus. Namun kalau terlalu halus, ekstraksi akan menjadi terhambat atau over-extract. Nah dengan menaikkan pengaturan kecepatan rpm, kita bisa bermain di range grind size yg lebih halus dan mendapatkan ekstraksi yang optimal.
Oleh karena itu, dengan dapat menambahkan variabel kecepatan putaran burr, kita memiliki kombinasi yang lebih beragam dalam menentukan grind size yang paling tepat untuk setiap biji kopi yang kita gunakan.